Pada tanggal 23 Oktober 2017, telah dilaksanakan kegiatan Kemenkeu Mengajar Jilid 2 secara serentak di 51 kota di seluruh wilayah Indonesia. Kegiatan ini merupakan salah satu acara peringatan Hari Oeang Republik Indonesia ke-51.

Mungkin perayaan hari istimewa di instansi pemerintahan biasanya diisi dengan acara standar, seperti lomba kesenian dan olah raga. Di Kementerian Keuangan, perayaan Hari Oeang dimeriahkan dengan kegiatan mengajar di Sekolah Dasar dari Provinsi Aceh hingga Papua.

Setelah tiba di Indonesia, alhamdulillah diberi kesempatan untuk tinggal di Jawa Barat yang deket banget dengan Sentul dan Bogor. Kenapa kok seneng begitu? Kan mending di Tanjung Barat yang letaknya di ibukota negara?
Ternyata dari rumah saya, hanya butuh 20 kilometer menuju titik start gowes ke Sentul dan ga sampe satu jam gowes ke Bogor. Mantab kan? :p

Sejak kembali ke Indonesia, saya hanya melakukan bike2work dengan bersepeda ke stasiun yang jaraknya sekitar tiga kilometer dari rumah. Pernah sih beneran gowes ke kantor tapi hari Minggu:p
Ketika ditugaskan untuk menjadi marshall bersepeda Oeang Run, saya pun gowes dari rumah mertua yang jaraknya ‘hanya’ 16 kilometer dari kantor. Nah hari ini saya beranikan diri untuk full gowes 36 kilometer sekali jalan ke kantor. Artinya, pada saat bike2home, saya telah gowes sekitar 76 kilometer! Cadasss…!
*biasa aja sih* :))

Cycling to Flinders Uni

Hi! How awr yah?
*dengan logat khas ostrali

Lagi menyingkirkan debu dan sarang laba-laba di blog ini. Kaget juga, ternyata udah lebih dari setahun ga pernah ngeblog. Padahal banyak cerita-cerita seru dari negeri kanguru yang ingin ditulis.
Well, saya sudah kembali ke tanah air tercinta dan lagi mellow pengen nulis yang berbau ostrali. Mari kita mulai yah! 🙂

Om Ichal dan Om Agung gowes menuju Flinders Uni dari arah Eden Hills

Nah ini dia tulisan yang ditunggu-tunggu. Dari dulu ingin nulis tentang bekerja sambil kuliah eh salah, kuliah sambil bekerja di Ostrali tapi terhadang tugas-tugas kuliah dengan due date yang numpuk :p *ah le sun*

Selama lebih dari setahun kuliah di Ostrali, ternyata banyak juga kerjaan yang sudah pernah dicoba. Tentunya jangan harap bisa bekerja formal dengan komputer dan jam kerja nine to five. Maklum aja, skill dan bahasa saya masih cetek. Ibarat kata bahasa inggrisnya anak TK di sini masih jauh lebih lancar dibanding saya :)) Wkwkwk….

Bagi yang bujang beneran atau bujang lokal,biaya hidup di Ostrali sudah cukup dengan mengandalkan beasiswa SPIRIT, AAS atau LPDP. Akan tetapi, akan lebih sulit jika membawa keluarga. Sebenarnya cukup, asalkan gaya hidupnya sederhana 😀 Oleh karena itu, banyak juga students atau spouse yang bekerja untuk sekedar memenuhi biaya hidup atau menimba dollar Ostrali. Lumayan kan, bisa nyumbang devisa ke tanah air:p

Terharu.

Satu kata yang terngiang-ngiang di kepala begitu saya mendapat foto-foto dokumentasi dari Om Budi, teman alumni Flinders Uni yang sekarang bertugas di Kupang. Foto-foto itu menggambarkan keriaan saudara-saudara kita di panti asuhan yang mungkin baru pertama kali memiliki sepeda baru. Tidak terbayangkan di benak mereka sebelumnya bahwa yang tiba di panti asuhan mereka ialah tiga buah sepeda Polygon dan Wimcycle masih gress. Mereka sangka akan dihibahkan sepeda bekas pakai. Lebih terkejut lagi ketika tahu bahwa sepeda-sepeda tersebut merupakan hibah dari teman-teman di Australia. Langsung mereka menodong Om Budi untuk mengajarkan bahasa Inggris 😀

Beberapa minggu yang lalu dapet email dari Tante Julie (ISSU Flinders) yang mengundang saya untuk jadi narasumber dalam student panel di IAP (Introductory Academic Program) 2015. Awalnya saya tolak, mengingat sadar akan nilai ipk yang pas2an :p
Tante Julie meminta dengan sopan untuk mempertimbangkannya lagi karena yang diminta bukan hanya penjelasan tentang akademik, akan tetapi bagaimana kita beradaptasi, tantangan yang kita hadapi selama di Australia dan solusi yang telah berhasil kita lakukan.
Iseng nulis draft di blog karena bingung mau nulis draft dimana:p
hehehe…

Enjoy!

The WordPress.com stats helper monkeys prepared a 2014 annual report for this blog.

Here's an excerpt:

The concert hall at the Sydney Opera House holds 2,700 people. This blog was viewed about 36,000 times in 2014. If it were a concert at Sydney Opera House, it would take about 13 sold-out performances for that many people to see it.

Click here to see the complete report.

Tour Down Under 2014

Banyak yang bertanya-tanya kenapa saya pilih Flinders? Padahal nilai IELTS saya cukup untuk mendaftar di universitas Australia lainnya.

Sebenarnya dari awal seleksi beasiswa, saya sudah bertekad bulat (yang namanya Tekad pasti bulat ya?:p) untuk mendaftar di Flinders Uni. Namun sempat goyah juga pengen ke Sydney atau Melbourne. Hehehe…
Faktanya, saya sangat senang kuliah di Flinders 🙂

Menjemput keluarga di Adelaide Airport

Judul yang provokatif ya?
Memang benar! Ga perlu bawa banyak baju ke Australia. Silahkan menikmati indahnya diskon besar-besaran merk terkenal, khususnya saat musim tax return dan black friday sales. Klo mau lebih irit lagi, bisa beli pakaian bekas yang sangat layak pakai di Savers, Salvos, Red Cross, Sunday Market dan lain-lain.

Sebenarnya barang apa saja yang perlu dibawa ke Australia?
Sebagai mahasiswa, tentunya kita perlu bawa alat tulis, buku tulis, flash disc dan lain sebagainya. Akan tetapi, semua itu bisa didapat gratis saat Orientation Week.
Saya dapat banyak pulpen, buku-buku, dan tiga flash disc 😀
Memang lagi hoki atau emang dasarnya pemburu barang gratisan ya? :p
Wkwkwk…