Posted by: dhanichagi | February 14, 2012

Tips: Cara Melewati Tanjakan Curam (Oleh Kesawadjati)

Dalam suasana ngeratjoenin #nandjak, saya posting tulisan Pak Kesawadjati (saat ini pelatih kepala ISSI Jambi) tentang Tips Cara Melewati Tanjakan Curam.
Tulisan ini dibuat tahun 2004 sewaktu web mtb-indonesia.com masih berjaya.
Semoga bermanfaat 🙂

Tips: Cara Melewati Tanjakan Curam

Yang tau elmu nanjak, pasti mau bagi2 elmunya cara untuk bisa melewati tanjakan yang paling curam.

Sebenernya sih susah2 gampang, syaratnya kamu harus memiliki keseimbangan, goesan sempurna, kaki kuat dan gir rendah. Sebenarnya tanpa teknik yang baik, tidak ada satupun yang akan dapat membuat kamu mencapai 0,5m lebih tinggi dari tanjakan yang biasanya selama ini dapat dilewati. Kebanyakan dari kita, menganggap tanjakan curam adalah sama dengan kekalutan / kebingungan / kekacauan goesan untuk melewati tanjakan dengan tetap di atas sepeda, tanpa TTB ( Tun-Tun-Bike ).

Ketekunan, tenaga dan ilmu terapan adalah sarana terbaik Mtb’er untuk dapat melewati tanjakan yang paling gahar sekalipun. Seni / cara melewati tanjakan curam dapat digambarkan pada tiga ketrampilan teknik dasar:
(1) Posisi tubuh yang benar.
(2) Menjaga goesan.
(3) Mengetahui apa yang sebaiknya tidak boleh dilakukan.
Sekali kita menguasai dasarnya, tanjakan yang tidak mungkin bisa dilewati akan berubah menjadi mungkin. Ketika ada kompetisi Up-hill, kenapa kita harus jadi penonton? Apa kita nggak pingin jadi jagoan tanjakan? He..hee…heee!!!

Langkah Pertama:
KITA DAPAT MENGUASAI NANJAK BUNGKUK

Untuk dapat melewati tanjakan yang paling curam, kita harus bersedia memohon pada MBAUREKSO-nya goesan dan kekuatan. Dan di BENAK kita akan timbul pertanyaan : Gimana sih caranya ato posisinya ngegenjot yang efisien? Apa nggenjotnya berdiri waktu tanjakan mulai terasa berat? Gimana kalo menunjukkan kejantanan kita dengan ngegenjot sepol-polnya tenaga dengan cepet??? Yaaah… yang bener aja! Nggak laahhh yaouw !!!

Cara terbaik untuk dapat melewati tanjakan yang sangat curam adalah kita harus menguasai cara nanjaksecara bungkuk. Ini adalah aturan cara nanjak yang bener.

1: Jangan sprint di bagian awal tanjakan, karena kita akan sangat memerlukan semburan tenaga pada bagian ujung / puncaknya.

2: Gunakan gir yang sedeng, tetep jaga kecepatan kita sepanjang bagian bawah dan di bagian mudah dari tanjakan itu. Ketika tanjakannya jadi semakin curam, ganti ke gir yang semakin rendah (enteng) dan gera’kan pantat kita, ke ujung depan saddle, tapi jangan terlalu jauh, jangan sampai ban belakang kita slip pada tiap goesan.

3: Pindahkan beban tubuh kita ke pinggang untuk menjaga sebanyak mungkin berat pada roda belakang, tanpa membuat roda depan kita terangkat.
Posisi ini akan terasa sangat aneh karena kita membungkuk di atas Top tube dan nggenjot rasanya tidak nyaman ( padahal ini malah bener).

 

Langkah Kedua:
KITA PILIH JALUR LINTASAN YANG TERBAIK

Pandanglah bagian atas tanjakan dan pilihlah jalur lintasan terbaik yang akan kita lewati. Hindarilah sebisa mungkin pada bagian yang berbatu dan terlalu becek.
Sewaktu nanjak, pandangilah lintasan bagian depan roda( + 0,5meter minimum) sambil mendengarkan bunyi roda belakang yang nyaris slip, tapi masih punya traksi. Gerakkan punggung ke depan dan belakang dari posisi bungkuk tersebut untuk menjaga bunyi itu.
Hal ini adalah cara untuk menyeimbangkan kebutuhan berat pada roda depan untuk tetap menjejak tanah dengan traksi maksimum kita yang tersedia. Jangan mondar-mandir di atas saddle (kaya strikaan), karena kita tidak dapat melakukan hal ini cukup cepat untuk membuat pergeseran berat yang pas. Dalam posisi ini, badan kita akan rendah, siku nekuk dan kepala maju. Yah persis seperti soang yang mau nyosor gitu.

Langkah Ketiga:
RAHASIANYA BUKAN HANYA PADA KEKUATAN KITA

Dalam situasi traksi minimal, ngangkat pantat dari saddle, biasanya jadi pertanda dari akhir genjotan dan dimulainya TTB. Tetaplah dalam posisi bungkuk sampai kita sudah bisa melewati bagian yang paling curam dari tanjakan itu. Yah, kita orang pasti tau lah kalo cara ngegenjot kayak gini pasti bikin pegel.
Kesalahan kita sewaktu nanjak yang paling umum terjadi adalah memindahkan posisi tubuh ke depan waktu ban depan sudah melewati ujung tanjakan, padahal ban belakang masih dalam kondisi nanjak. Hal ini akan mengambil beban dari ban belakang ( yang masih di tanjakan) dan menghapus semua traksi kita.
Lakukanlah ini !!! dan kita akan gagal nanjak.
Jangan nyerah!!! Kalau kebetulan kita keluar dari jalur yang seharusnya, usahakanlah bertahan dan cari jalan alternatif ke atas.

Ingat, kita tidak akan mempunyai tenaga yang sama banyaknya kalau kita sampai gagal nanjak dan harus nyoba untuk nanjak lagi.
Keluarkanlah semua tenaga kita untuk melewati tanjakan itu dengan cara yang nalar dan ilmiah.

Nambah Bener : Pada tanjakan yang licin, kita memerlukan kemampuan khusus dalam melakukan Pedaling, untuk bisa melintasi tanjakan tersebut. (Gimana Yaaa? …Aaada’ Ajah)

JANGAN MUDAH PUTUS ASA, AYO TERUS KITA COBA SAMPAI BISA !!!

Tempat Latihan Nanjak di JPG : 1. Tanjakan Pisang, 2. Tanjakan Sumur, 3. Tanjakan Ngehe’, 4 Tanjakan Bambu (Trek Baru), 5. Tanjakan Bambu (deket Turunan Es) dll.

Jangan Sungkan2 minta Pemandu untuk berlatih sama temen2 yang ada di JPG !
Pesen Eyang : Cuuk….kalo kita mau latihan teknik di lapangan sebaiknya ngajak temen, untuk menjaga hal2 yang tidak kita inginkan bersama.

Posted by: Djati JPG on Tuesday, April 06, 2004 – 10:23 PM WAST

http://www.mtb-indonesia.com/modules.php?op=modload&name=News&file=article&sid=134

 

Responses

  1. Boleh juga tips nya tuh………..

    • silahkan dipraktekan om 😀

  2. Wah tips yang menarik nih.. jadi posisi badan sebaiknya membungkuk.. trus posisi duduk dimajukan ke depan gitu ya om?

    Saya baru tau kalo gini tekniknya… biasanya asal aja, yang penting kuat nanjak sambil nafas dibantu pake mulut biar bisa ambil banyak oksigen hehe

    trims om, ga sabar pengen praktek

    • Klo nafas tetep pake idung om tapi keluarkan lewat mulut. Posisi nandjaknya kayak soang nyosor. Teknik dibutuhkan klo tanjakannya berupa tanah licin dan akar pohon atau batu2an makadam:D xixixi…

  3. good…

    • Thanks a lot om! 🙂

  4. Makasih Om infonya, jadi tekniknya ngangkat tubh dari sadel ya. Klo 7 speed kuat nggak Om?

    • ga perlu angkat tubuh dari sadel om. Cukup condongkan badan kayak angsa mau nyosor dan pindah pantat ke ujung sadel jika tanjakannya sangat curam:)

  5. setelah mulai sepedaan lagi, akhirnya nyoba tanjakan-tanjakan di semarang eh browsing tips nanjak nemi disini, tipsnya membantu sekali, soalnya biasanya akhirnya TTB menjelang akhir tanjakan kwakakaka, begitu turun ternyata dah nyampe kebiasaan gak berani liat kedepan pas nanjak
    mata malah liat fork dan berharap semoga tiba-tiba sampe ujung 😅😅😅
    biasanya nekad pake gigi berat trus genjot mati-matian, gak kuat ngicik, kayaknya mesti latihan beneran ini hwahahaha

    • Ini juga copas dari tulisan Pak Djati, pelatih MTB tingkat nasional 😀


Leave a reply to pupungduasatu Cancel reply

Categories